Kamis, 26 Desember 2013

KECUALI BERHASIL MENGHIMPUN WAQIF, PANITIA JUGA DAPAT MENGUMPULKAN INFAQ UNTUK MEMBANGUN TANAH PEKARANGAN YANG DIWAQAFKAN DAN BEBERAPA BANGUNAN FISIK LAINNYA




Panitia Penerimaan Waqaf Tanah Masjid Jami' Al-Ishlah kecuali berhasil menghimpun waqif yang telah membebaskan tanah pekarangan seluas 318 M2, terletak di sebelah selatan masjid dan menjadikannya tanah waqaf, juga telah berhasil mengumpulkan infaq yang digunakan untuk : menguruk dan memasang paving pekarangan yang dibeli tersebut, yang semula hampir setiap hari tergenang air rob menjadi bebas air rob; membangun halaman masjid yang sebelumnya juga sering tergenang air rob, menjadi tinggi dan terpasang keramik; dan mengecat bangunan masjid.

Panitia yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Pengurus Masjid Jami' Al-Ishlah No. 012/SK/PPWT/04/2013 tanggal 11 April 2013 mempunyai modal awal sebesar Rp.218.748.000,- terdiri dari uang Kas Masjid yang berasal dari Infaq Kemakmuran Masjid jama'ah sholat Jum'at sebesar Rp. 58.498.000,- , ditambah hibah warga Trimulyo RW 03, Genuk, Semarang sebesar Rp. 160.250.000,- .

Dalam waktu tujuh bulan, panitia telah dapat menghimpun dana dari para waqif untuk membebaskan tanah pekarangan menjadi tanah waqaf masjid sebesar Rp. 508.800.000,- Lebih dari itu, sebagaimana dilaporkan oleh Drs. H. Mochammad Hasan, selaku Ketua Panitia pada malam tasyakuran tanggal 20 Desmber 2013 lalu, panitia juga telah berhasil menghimpun dana Infaq Pembangunan Masjid sebesar Rp. 70.756.800,-. Dengan demikian, setelah ditambah pendapatan dari bagi hasil tabungan Simpedes BRI Rp.1.342.445,- , maka jumlah penerimaan seluruhnya adalah   Rp. 639.397.245,-

Sedangkan pentasyarufan dana dilaporkan sebagai berikut : 1). Untuk membebaskan tanah pekarangan menjadi tanah waqaf termasuk biaya Notaris dan biaya Balik Nama sebesar Rp.505.2860.000.000,-; 2) Untuk membangun jembatan dengan panjang 12 meter, di atas kali kampung,  sepanjang tanah pekarangan yang dibeli, sebesar Rp.25.000.000,-; dan 3). Untuk mengurug tanah pekarangan yang dibeli setinggi satu meter dan memaving, mengurug halaman masjid lama setinggi 45 centimeter dan mengeramik, serta mengecat seluruh bangunan masjid, menghabiskan biaya sebesar Rp. 62.588.000,-  Jadi jumlah untuk semua pengeluaran adalah Rp. 592.874.000,-

Dari jumlah penerimaan dikurangi jumlah pengeluaran, maka seperti yang telah dilaporkan ketika tasyakuran hari Jum'at malam, tanggal 20 Desember 2013, Panitia Penerimaan Waqaf Tanah masih memiliki saldo lebih sebesar Rp.639.397.245,- dikurangi Rp.592.874.000,- = Rp. 46.523.245,-

Berikut adalah foto beberapa bagian dari bangunan masjid setelah dicat.













BANGUNAN MASJID BERBENTUK KA'BAH PERNAH MENJADI WACANA PEMBAHASAN PENGURUS MASJID JAMI' AL-ISHLAH



Dalam satu pertemuan antara Pengurus Masjid dan Panitia Penerimaan Waqaf Tanah, pernah mewacanakan untuk membangun Masjid Jami' Al-Ishlah dengan mengadopsi bentuk bangunan Masjid Al-Irsyad Padalarang.  Wacana tersebut mengemuka lantaran bentuk Masjid yang menyerupai bangunan Ka'bah itu merupakan salah satu dari lima bangunan yang mendapatkan predikat "Building of The Year 2010" oleh "The Frame Building Association" .

Untuk mengetahui keunikan tentang Masjid Al-Irsyad, di bawah kami sajikan sebuah Artikel yang ditulis oleh Dimas A.R. Kambuna, dan dilengkapi dengan foto-foto yang diunduh dari beberapa blog yang juga menulis tentang masjid yang sama.

Tulisan Oleh : Dimas A. R. Kambuna
Foto : Diunduh dari beberapa Blog.

Pada tahun 2011 lalu, saya berkesempatan berkunjung ke Masjid Al-Irsyad di daerah Kotabaru, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Sebelumnya saya penasaran melihat berita yang menampilkan gambar Masjid yang memiliki arsitektur yang unik ini. Sesampainya disana, saya takjub melihat desain masjid tersebut. Berdasarkan keterangan yang dihimpun, sejak diresmikan 2010 lalu, bangunan ini sudah mencuri perhatian tidak hanya warga sekitar tetapi juga di dunia maya.

Masjid ini dibangun di atas lahan seluas 1 Ha yang berdampingan dengan Al Irsyad Satya Islamic School (affiliated to Al Irsyad Singapore), sebuah sekolah Islam International yang ada di Kota Baru Parahyangan sebagai Kota Mandiri Berwawasan Pendidikan. Luas bangunan masjid adalah 1700M2 dan selasar 800 M2, sehingga diharapkan dapat menampung 1500 orang jamaah. Arsitek masjid tersebut, Ridwan Kamil menyebutkan bahwa desain masjid tersebut kaya akan filosofi keagamaan. Ide masjid tersebut terinspirasi oleh Ka'bah yang ada di Hasjidil Haram, dengan bentuk kubus sederhana namun memiliki kesan atau impresi yang kuat dan mendalam.

Satu hal yang ingin diungkapkan oleh desain masjid tersebut adalah berusaha memanggil orang untuk beribadah di dalamnya, terutama di saat maghrib hingga malam hari dengan kalimat syahadat yang muncul pada dinding bagian luar masjid sebagai efek dari cahaya lampu dari dalam masjid yang terpancar melalui lubang-lubang pada dinding masjid tersebut. Masjid yang terletak di Padalarang ini masuk 5 besar "Building Of The Year 2010" oleh National Frame Building Association. Acara akbar yang melibatkan para arsitek di seluruh dunia ini menempatkan Masjid Al Irsyad dalam kategori religious architecture. Menurut ArchDaily, situs publikasi arsitektur terpopuler, Masjid Al Irsyad cukup populer di antara tempat ibadah yang lain dan hanya dikalahkan oleh Gereja Tampa Covenant, Florida, Amerika Serikat.

Berikut ini adalah beberapa keunikan dari Masjid Al-Irsyad:

Tidak memiliki kubah.
 
Masjid ini didesain mirip Ka'bah, berbentuk kubus dengan warna abu-abu. Desainnya sederhana, tidak banyak ornamen namun tetap memiliki keindahan tersendiri. 

Dinding masjid memiliki arsitektur yang unik yang multifungsi.

Ketika diamati dengan seksama dari luar, dinding masjid didesain memiliki banyak celah yang membentuk dua kalimat syahadat. Dinding tersebut juga berfungsi sebagai ventilasi udara. Menjelang malam ketika lampu di dalam masjid mulai dinyalakan, sinar lampu akan menerobos celah ventilasi sehingga jika dilihat dari luar tampak seperti masjid yang memancarkan cahaya berbentuk kalimat syahadat. Subhanalloh...

Arsitektur unik tersebut ditambah dengan aksesoris indah berupa lampu yang berjumlah 99 buah yang masing-masing tergoreskan asma Alloh, Asmaul Husna. Allohu Akbar...


Ramah lingkungan.

Masjid ini dibangun di daerah perbukitan yang memiliki lingkungan yang cukup asri, sejuknya udara pegunungan, dan pemandangan alam yang bagus. Hal tersebut didukung dengan arsitektur masjid yang memanfaatkan segala potensi yang dimiliki oleh alam.

Banyaknya celah yang ada pada dinding masjid membuat masjid tidak memerlukan banyak pendingin/penyejuk udara ketika siang, dengan memanfaatkan angin yang bertiup dan udara sejuk perbukitan. Selain itu, celah tersebut juga membuat banyak cahaya yang bisa masuk ke dalam masjid, sehingga masjid tidak memerlukan banyak penerangan di siang hari. Lingkungan masjid juga selalu terlihat bersih dan rapi.


Dibangun dengan berlatarkan pemandangan indah.
Dengan sisi arah kiblat masjid yang terbuka (tidak tertutup oleh dinding), ketika mengarah ke kiblat kita akan langsung melihat pemandangan perbukitan yang cukup indah. Masjid ini juga memiliki kolam ikan yang teletak di sekitar tempat imam dan mimbar khotbah, yang menambah kesan suasana alam yang asri, sehingga tambah
nyaman dalam beribadah.

Memiliki warna klasik

Merunut beberapa masjid di beberapa daerah yang kadang terlihat terlalu ramai dalam memberi warna, masjid ini terlihat klasik dengan tidak membawa banyak unsir warna di dalamnya. Dinding luar menggunakan warna alami batu, warna abu-abu dan warna hitam yang ditimbulkan dari celah/jendela yang bertuliskan dua kalimat syahadat.

Secara keseluruhan, Masjid ini begitu mengagumkan dari point yang disebutkan di atas. Namun, saya masih menyayangkan dari sisi kamar mandi/ toilet yang dibuat “bergaya Barat” dengan hanya menyediakan kloset dan selang air/tisu. Menurut saya, dalam Islam, air adalah media utama untuk bersuci. Akan menyulitkan bagi orang yang tidak terbiasa untuk menggunakan toilet  tersebut dan terasa kurang nyaman/sempit. Apakah hal ini ditujukan untuk menghemat area?? Merujuk pada salah satu masjid yang saya jumpai di daerah Nagrek, dengan area yang tidak terlalu luas, masjid tersebut menyediakan 10-15 kamar mandi dengan ukuran cukup luas dan bak mandi dengan air berlimpah, sehingga merasa nyaman dalam bersuci.

Menurut saya, selain menjadi tempat ibadah, Masjid Al-Irsyad  juga dapat menjadi tujuan wisata religi tak hanya bagi masyarakat sekitar Bandung dan Jakarta tetapi juga mancanegara. Masjid ini juga dapat memberi inspirasi bagi para arsitektur muda Indonesia, untuk berkarya, salah satu bentuk dakwah untuk mengingatkan manusia dalam menyembah Alloh, Sang Pencipta. Subhanalloh...

Berikut adalah foto-foto yang diunduh dari beberapa blog : 

www.ziarahmbahmudzakir.blogspot.com 














Rabu, 25 Desember 2013

PEMBANGUNAN JEMBATAN UNTUK AKSES KENDARAAN DARI JL. RAYA KALIGAWE KE HALAMAN MASJID



Foto-foto di bawah : memperlihatkan sungai yang memisahkan "Jalan Kampung" dengan " Jalan Raya Kaligawe", sehingga mobil tidak dapat masuk ke halaman masjid.

www.ziarahmbahmudzakir.blogspot.com
 
    

 
 

Foto-foto di bawah : memperlihatkan setelah dibuat jembatan di atas sungai yang memisahkan "Jalan Kampung" dan "Jalan Raya Kaligawe" sepanjang tanah pekarangan di sebelah selatan masjid yang dibeli oleh para waqif, yang memiliki panjang 12 M, maka tamu dengan mobil pribadi atau rombongan dengan mobil bus yang ingin sholat dapat langsung masuk ke halaman masjid.

www.ziarahmbahmudzakir.blogspot.com 


 










PEMBANGUNAN WAQAF TANAH PEKARANGAN YANG DIBELI OLEH 179 ORANG WAQIF


Foto-foto di bawah : Tanah pekarangan yang terletak di sebelah selatan masjid, sebelum menjadi waqaf masjid. Di dalam pekarangan terdapat sebuah rumah dan sebuah warung sembako. Nampak pula masih ada Gapura Kampung Klayaran, Trimulyo, Genuk.

www.ziarahmbahmudzakir.blogspot.com 


 
 
 
 
 


Foto-foto di bawah :  Tanah pekarangan di sebelah selatan masjid  setelah dibeli dan dibayar 50 % dari jumlah pembayaran oleh para waqif. Rumah dan warung sebako sudah dibongkar. Nampak pula beberapa foto yang memperlihatkan bahwa tanah tergenangi air rob ketika pasang.

www.ziarahmbahmudzakir.blogspot.com

 


 

 
 


 

 
 


Foto-foto bawah : Tanah pekarangan yang dibeli oleh para waqif mulai dibangun. Beberapa gambar memperlihatkan ketika pekarangan mulai diurug
  
www.ziarahmbahmudzakir.blogspot.com
 
 



 
 


Foto-foto di bawah : Pekarangan yang dibeli oleh para waqif telah selesai dibangun. Diurug setinggi satu meter, dilakukan pemadatan dan dipaving.

www.ziarahmbahmudzakir.blogspot.com